Rabu, 06 Mei 2009 | 14:15 WIB
TEMPO Interaktif,
BANDUNG: -Puluhan seniman Bandung dan Bali akan menggelar pertunjukan
teater, musik, dan pembacaan memoar di Teater tertutup Taman Budaya
(Dago Tea House), Sabtu (9/5) mendatang. Acara bertema "Morning Light"
itu untuk menyemangati hidup penderita lupus, terkait peringatan Hari
Lupus Sedunia pada 10 Mei. "Ini juga ajang sosialisasi karena masih
banyak masyarakat yang belum tahu tentang lupus," kata Merry
Christianty, panitia dari Syamsi Dhuha Foundation di kantornya, Rabu
(6/5).
Seniman dan budayawan yang dijadwalkan tampil antara lain,
Iwan Abdulrahman, Eusi Komariah, Bulan Trisna Djelantik, Eka Gandara,
Miranda Risang Ayu, dan Ferry Curtis. Harmonisasi musik, tari, dan
pembacaan kisah penderita lupus itu ditangani Aat Suratin. "Kami
kewalahan karena banyak seniman yang mau ikut," katanya.
Menurut
Merry, para seniman merasa tergugah dan ingin memberi andil untuk
mengurangi penderitaan penyakit lupus. Dalam acara itu juga akan
diluncurkan album lagu kompilasi "Care for Lupus" dalam bentuk cakram
padat dan buku memoar 11 penderita lupus di Bandung dan sekitarnya yang
berjudul Cinta Membuatku Bangkit. "Masing-masing kami buat seribu buah,"
ujarnya.
Seluruh penderita lupus di Bandung dan sekitarnya yang
berjumlah 700 orang akan diundang. Khusus tamu undangan dari kalangan
umum, akan dimintai kesediannya untuk memberikan donasi. Dana yang
terkumpul, kata Merry, akan digunakan untuk kegiatan organisasi lupus.
Penyakit
lupus atau Systemic Lupus Erthematosus adalah penyakit yang menyerang
berbagai sistem tubuh dan kekebalannya. Itu terjadi akibat produksi
antibodi berlebihan. Penyakit yang belum ada obatnya tersebut umumnya
menyerang perempuan berusia produktif.
ANWAR SISWADI
Wednesday, June 12, 2013
Seniman Bandung Gelar Peringatan Hari Lupus Sedunia
10:44 AM
MetaforProduction
No comments
0 comments:
Post a Comment