Tuesday, May 21, 2013

Ferry Curtis Getarkan Rasa Nasionalisme - Tribun Jabar Edisi 23 November 2012



Jumat, 23 November 2012

BANDUNG, TRIBUN - Pergelaran musikalisasi puisi Sahabat Cahaya bersama Ferry Curtis mampu membuat suasana Taman Budaya 'Dago Tea House', Jumat (23/11) malam, ceria dan hangat. Pergelaran yang menjadi pengisi hiburan event Pameran Kuliner Se-Jabar 2012 itu tidak hanya menghibur pengunjung, para pencinta lagu-lagu balada, tapi para penjaga stan kuliner pun ikut terhibur.

Ferry Curtis yang sudah dikenal sebagai musisi balada, penulis lirik lagu, aktivis sosial, dan trainer motivasi itu membuka penampilannya dengan tembang Sahabat Cahaya. "Lagu ini adalah lagu ketiga dari album musikalisasi puisi," tutur Ferry sebelum bernyanyi.

Penonton tampak terlihat serius mendengarkan bait demi bait lagu yang dilantunkan Ferry yang terdengar puitis itu. Selangkah kemudian, Ferry yang diiringi band Caturpilar, langsung membawakan tembang keduanya yang berjudul Ilalang Terbakar. Kembali penonton dibuatnyua serius mendengarkan alunan yang seakan mengajak perasaan menerawang sesuai dengan tema lagunya.

"Waduh jangan terlalu serius dong. Panggung itu arena permainan, jadi ini hanya main-main. Tapi liriknya memang serius," kata Ferry sambil disambut tepukan tangan penonton.

Untuk tidak membuat penonton terlalu serius, Ferry mencoba membawakan lagu dengan judul Perempuan Masa Lalu. Sontak kalangan laki-laki banyak yang menyambut hangat atas lagu itu. Kemudian Ferry pun membawakan tembang berjudul Kaki-kaki Kecil Anak-anak Kita yang kembali membuat penonton serius mendengarkan setiap liriknya.

"Orang banyak yang memandang musikalisasi puisi itu ribet, tapi sebetulnya bagaimana kita membawakannya. Jadi jangan terlalu serius, santai aja," tuturnya seraya langsung membawakan lagu yang penuh semangat nasionalisme Suratku Kepada Putra Sang Fajar.

Penonton pun langsung menyambutkan dengan berdiri dari tempat duduknya sambik ikut bernyanyi bersama. Karena lagu itu seperti dikatakan Ferry sebelumnya meruapakan lagu yang diilhami oleh semangat Bung Karno.

Setelah itu, barulah Ferry membawakan tembang yang ceria dengan judul Aga Kareba (Kumaha Damang) dan semua penonton pun ikut bernyanyi bersama. Dilanjutkan dengan lagu Karena Dia, dan diakhiri dengan tembang Kembang Lilin (Hunanana). (ddh)

Penulis : ddh
Editor : dia
Source : Tribun Jabar

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.