Wednesday, May 15, 2013

Profil Ferry Curtis





Ferry Curtis Lahir pada tanggal 20 Oktober di Wanayasa -  Purwakarta,  Jawa-Barat. Pendidikan terakhirnya di ASTI-STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Bandung,  jurusan Teater – Pemeranan angkatan, lulus pada tahun1994.

Di Tahun 1990-2002 Ferry Curtis terlibat dalam 7 (tujuh) pertunjukan teater sebagai aktor, lebih dari 14 pertunjukan teater  terlibat sebagai penata musik,  pernah bergabung dengan beberapa kelompok teater di Bandung, antara lain: KPH – Kelompok Payung Hitam, Sanggar Kita, Studio Teater STSI, Laskar Panggung, Bandung Mooj, dll. Ferry Curtis membangun beberapa komunitas musik, antara Lain: DEKRESIK – Depot Kreasi Seni Musik STSI, Eksperimental Musik,  Avonture, Pigura Kecil dan Ferry Curtis & Friends.

Konser musik Ferry Curtis berlangsung di kampus-kampus, Pusat Kebudayaan dan berbagai kota di Indonesia. Pada tahun1998 Ferry Curtis memulai babak baru dengan membuat konser tunggalnya di Lombok-NTB. Kini, Ia telah menyelesaikan konser tunggalnya sebanyak 29 kali dengan tema yang beragam. Sesuatu yang kurang lazim dilakukan oleh pemusik yang justru baru mengeluarkan album pertamanya pada tahun 2003 dan telah melahirkan lebih dari 250 karya lagu. Tiga album yang telah dihasilkannya anatara lain: Live In Concert Ferry Curtis – 2003, Tawis Soca (Cendera Mata) 2003, dan Sahabat Cahaya – 2004. 3 (tiga) album kompilasi dalam format religi dan album ke-4-nya baru akan diselesaikannya pada akhir tahun 2013 ini.

Bertumpu pada kekuatan liriknya, telah menyeret ketertarikan Ferry pada karya sastra khususnya puisi yang kemudian dibedahnya ke dalam lagu (Musikalisasi Puisi). Beberapa budayawan dan penyair yang karyanya telah ia musikalisasi, antara lain: Saini KM, WS.Rendra, Suyatna Anirun, Juniarso Ridwan, Nenden Lilis, Acep Zamzam Noer, Soni Farid Maulana, Diro Aritonang, Moh. Sunjaya, R. Budi Sabarudin, Dedy koral, Mat Don, Soerya Disastra, Eti RS, Rachmat M.Sas Karana, Godi Suwarna, Meitha KH.

Budayawan Prof. Saini KM dalam salah satu tulisannya menyatakan bahwa Ferry Curtis adalah salah satu dari sedikit pemusik yang mempunyai interpretasi lirik dan lagu yang baik.

Liriknya yang kuat, dibalut dengan kemasan musik apik, telah membawa pendengarnya pada kekayaan batin luas dengan karakter yang khas. 2 (dua) perusahaan gitar akustik terkemuka di Bandung SECCO hand made guitar dan LUTHIER gitar telah mengeluarkan seri gitar khusus IG-SB 400 FC dengan inisial namanya (FC-Ferry Curtis) tipe khusus untuk gitar yang dipakainya yaitu seri N-800 FC.

Konser keliling Indonesia-nya dalam format tunggal untuk kemanusiaan juga dilakukan Ferry Curtis. Selain menjadi ketua di Balada Cahaya Foundation, Ferry Curtis juga menjadi Nara Sumber di beberapa lembaga pengembangan unggulan lokal MHMMD (Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan) ke pelosok Indonesia bersama Marwah Daud Ibrahim Ph.D.

Kini, Ferry Curtis, Katon Bagaskara (musisi), dr. Wachyudi Muchin, tergabung bersama membuat wadah Yayasan Baca Indonesia, yang mengampanyekan betapa pentingnya arti membaca bagi masyarakat Indonesia ke pelosok tanah air. Adapun program Gerakan Membaca yang sudah berjalan, diantaranya: Pemerintah Kota Makassar (GMGM - Gerakan Makassar Gemar Membaca) 2007-Sekarang, Propinsi Gorontalo (GGGM - Gerakan Gorontalo Gemar Membaca) 2008-Sekarang, Pemerintah Kota Bau Bau Buton – Sulteng (GBGM - Gerakan Bau Bau Gemar Membaca) 2009- dan Propinsi Jawa Timur (GAJTM - Gerakan Anak Jawa Timur Gemar Membaca) yang diresmikan pada bulan November 2009.





0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.