Adalah
betul bahwa ide bisa datang dari mana saja. Tapi ide saja masihlah
sebagian dari bentuk jadi itu sendiri. Mempelajari proses kreatif
seseorang dalam mencipta terkadang mengasyikan.
Tak
aneh bila proses kreatif suatu karya terkadang lebih dahsyat dari karya
itu sendiri. Ada pengalaman batin yang tak terkira mahalnya bagi
seorang kreatif.
Malam
tadi sempat nongkrong di suatu kafe bersama teman-teman. Ini juga
bagian dari menikmati hidup. Tak melulu berkutat soal pekerjaan. Meski
hanya itu yang terlintas di kepala setiap menitnya. Hehe.
Selain
teman-teman, ternyata di sana ada Ferry Curtis, teman penyanyi yang
kukagumi. Kali pertama melihatnya saat ia menyanyi di Sastra Unpad,
Jatinangor. Entah tahun berapa, lupa. Saat itu aku terkesima.
Malam
ini bertemu dia lagi. Ia sedang menggendong gitar. Wah, sedang
nyanyi-nyanyi tampaknya. Di depan meja teronggok sebuah laptop menyala.
Rupanya ia sedang membuat lagu baru.
Beberapa bait coba ia nyanyikan dengan petikan gitar yang ceria.
“Lho, kok liriknya seperti lagu ucapan selamat pada Gubernur Jabar terpilih?” tanyaku heran.
“Iya, besok aku diminta nyanyi di sebuah acara Gubernur baru. Panitia memintaku membawakan lagu Wakil Rakyat-nya Iwan Fals. Kukatakan: undang saja Iwan Fals-nya. Jangan aku.”
“Lantas?”
“Akhirnya, kalau mau, aku akan membawa lagu baru khusus untuk acara itu.”
“Wah…”
“Ini lagi bikin.”
Aku
makin tertarik. Sembari memetik gitar ia mencocok-cocokkan pilihan kata
dan kalimat untuk lirik. Teman-teman lain merubung di sisi-sisi meja
sembari menyulut rokok. Aku hanya memerhatikan.
Setelah
lirik lagu dirasa pas, ia mulai menyanyi. Cukup sekali, semua kawan
yang merubung sudah bisa mengikuti konsep lagu itu. Jadinya kita nyanyi
bersama. Ferry suara satu, yang lain ada suara dua, suara sumbang, suara
kambing, suara kentongan, dan suara-suara tak jelas lainnya… Haha!
Akhirnya keseluruhan lagu rampung dibuat. Kita nyanyi sama-sama lagi. Kafe jadi terasa meriah. Ada life music gratisan! Perpaduan vokal saat refrein terasa asyik sekali dinyanyikan beramai-ramai.
Saat
Ferry kembali membetul-betulkan diksi kata yang dirasa kurang pas, aku
ambil alih gitar. Kita nyanyi bareng-bareng terus sampai larut.
Tak
sampai satu jam lirik lagu itu tercipta. Tapi konsep lagu keseluruhan
memang membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk penyempurnaan. Namun
satu lagu tercipta di depan mata hanya sekejapan.
Memang menarik mengikuti proses kreatif seseorang. Kamu, apa yang sudah kamu ciptakan?
Bandung, 25 April 2008, 01.12 wib.
0 comments:
Post a Comment